09/02/13

Prediksi Harga Karet 2013

 Jakarta, Kompas - Setelah sempat anjlok di tahun 2012, harga karet tahun ini diproyeksikan naik cukup signifikan. Harga karet yang semula di level 2,5 dollar AS per kilogram (kg), kemungkinan tembus di level 3,5 dollar AS per kg atau sekitar Rp 35.000. Kenaikan tersebut tidak terlepas dari kesepakatan Indonesia, Malaysia, dan Thailand, untuk mengatur pasokan karet.
 Penasihat Gabungan Pengusaha Karet Indonesia, Asril Sutan Amir, di Jakarta, Senin (21/1), mengatakan, saat ini harga karet sudah menyentuh 3,2 dollar AS. ”Sebentar lagi bakal tembus level 3,5 dollar AS. Kemajuan sangat cepat. Tahun lalu harganya menyentuh level terendah yakni 2 dollar AS,” katanya.

Asril menjelaskan, kecenderungan kenaikan harga tersebut tidak lepas dari kesepakatan tiga negara yang tergabung dalam ITRC (International Tripartite Rubber Council). Indonesia, Malaysia, dan Thailand, sepakat menerapkan skema pengurangan volume ekspor sebesar 300.000 ton yang diberlakukan sejak Oktober 2012 sampai Maret 2013.

Menurut Asril, kesepakatan tersebut seharusnya diperluas ke Vietnam. Alasannya karena produksi karet di Vietnam sudah menembus level 1 juta ton. ”Perdagangan karet di perbatasan Vietnam dan China juga tergolong tinggi. Perdagangan perbatasan itu untuk menghindari bea masuk ke China. Ini harus dipertimbangkan. Dengan merangkul Vietnam, maka peningkatan harga karet bisa optimal. Agar efektif, lanjutnya, lobi ke Vietnam seharusnya dilakukan oleh Menteri Perdagangan atau level kepala negara,” katanya.

Asril menambahkan, kenaikan harga karet akan mendongkrak nilai ekspor Indonesia. Tahun ini ekspor karet diproyeksikan 2,2 juta ton. ”Dengan kenaikan harga sekitar 1 dollar AS per kg, maka ada kenaikan nilai ekspor sebesar 2,2 miliar dollar AS,” ujarnya.

Menurut Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, Indonesia mendukung langkah ITRC memperbaiki harga karet alam. Laporan dari Monitoring and Surveillance Committee (MSC), yang melakukan verifikasi lapangan pada November dan Desember 2012, menyimpulkan penurunan volume ekspor ketiga negara anggota ITRC telah sesuai dengan kesepakatan AETS. ”Dengan demikian diharapkan terjadi dampak langsung yang positif bagi tingkat pendapatan jutaan petani di Indonesia, Thailand, dan Malaysia,” katanya.

Dari data ITRC, total produksi karet tiga negara ini mencakup 67 persen dari total produksi dunia. Ekspornya 86 persen dari total ekspor dunia. (ENY)
Comments
0 Comments

0 komentar:

 
Copyright © . JEME KIKIM NIAN - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger